BWI.GO.ID – Keunggulan inovasi pengelolaan wakaf Indonesia mendapat pengakuan di panggung internasional. Badan Wakaf Indonesia (BWI) secara komprehensif memaparkan praktik-praktik terbaik dan kerangka regulasi wakaf nasional dalam The 13th Global Waqf Conference (GWC) yang digelar di Rabat, Maroko, pada 25-27 November 2025.
Acara yang dihadiri delegasi dari 15 negara ini menjadi ajang bagi BWI untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemimpin dalam modernisasi wakaf. Mewakili Ketua BWI, Sekretaris BWI H. Anas Nasikhin menyampaikan keynote speech pada hari pertama konferensi.
Model Unggulan: CWLS dan Skema Blended Finance
Dalam pidatonya yang berjudul ‘Indonesian waqf best practices and its regulatory framework’, Anas Nasikhin menyoroti dua contoh unggulan dari Inovasi Wakaf Indonesia.
Pertama, instrumen Cash Waqf Linked-Sukuk (CWLS), yang telah meraih penghargaan sebagai produk wakaf paling inovatif di dunia dari Islamic Development Bank (IsDB). Kedua, keberhasilan pengembangan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi yang menggunakan skema blended finance—sebuah model pembiayaan campuran antara dana sosial wakaf, pembiayaan perbankan syariah, dan investasi murni.
Kedua model ini menunjukkan bagaimana Indonesia berhasil mentransformasikan wakaf menjadi instrumen yang tidak hanya aman secara regulasi, tetapi juga sangat produktif dan memberikan dampak sosial yang luas.
Kontribusi Wakaf pada Tujuan Pembangunan Global (SDGs)
Selain di panggung utama, BWI juga memperdalam diskusi pada sesi paralel. Dr. Sulistyowati, Anggota Divisi Pengembangan Strategis BWI, mempresentasikan makalah berjudul ‘The Compatibility of Waqf Towards Sustainable Development Goals (SDGs): An Indonesian Context’.
Dalam presentasinya, Dr. Sulistyowati menggarisbawahi bagaimana program-program wakaf di Indonesia secara langsung berkontribusi pada pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan PBB. Beberapa contoh yang dipaparkan antara lain:
-
Pengembangan rumah sakit dan klinik berbasis wakaf (mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera).
-
Pembangunan institusi pendidikan berbasis wakaf (mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas).
-
Pemberdayaan UMKM melalui dana wakaf (mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
-
Proyek Hutan Wakaf (mendukung SDG 7 & 13: Energi Bersih dan Penanganan Perubahan Iklim).
Kehadiran delegasi BWI yang kuat di The 13th Global Waqf Conference ini menjadi penegasan posisi Indonesia sebagai salah satu motor utama dalam inovasi keuangan sosial Islam global. Melalui forum ini, Indonesia tidak hanya belajar, tetapi juga berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh negara-lain. (KAN)