BWI.GO.ID – Badan Wakaf Indonesia (BWI) bersama Pemerintah Provinsi Riau memperkuat sinergi untuk menjadikan wakaf produktif sebagai pilar baru ketahanan ekonomi daerah. Langkah strategis ini bertujuan mengakselerasi pengelolaan wakaf uang untuk mengatasi kesenjangan sosial dan memperkokoh ekosistem ekonomi syariah di Bumi Lancang Kuning.
Komitmen ini ditegaskan dalam acara Koordinasi Perwakilan BWI se-Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis (27/11/2025). Forum ini dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Plt. Gubernur Riau, Kanwil Kemenag, hingga para nazhir dan pimpinan Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Transformasi Dana Umat Menjadi Kekuatan Ekonomi
Wakil Ketua BWI, Dr. KH. Ahmad Zubaidi, MA, dalam arahannya menyatakan bahwa optimalisasi wakaf produktif adalah upaya mentransformasi dana abadi umat menjadi kekuatan ekonomi riil. Menurutnya, hasil dari pengelolaan wakaf ini harus bisa dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan oleh masyarakat.
“Peningkatan literasi dan edukasi mengenai wakaf harus terus digencarkan. Kami yakin, dengan sinergi yang kuat, wakaf akan menjadi solusi inovatif untuk pendanaan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan,” ujar Ahmad Zubaidi.
Langkah Strategis dan Gerakan ASN Berwakaf
Untuk mencapai visi tersebut, BWI mendorong Perwakilan Riau untuk fokus pada beberapa langkah strategis, di antaranya:
-
Penguatan Nazhir: Meningkatkan kompetensi pengelola wakaf melalui sertifikasi profesional.
-
Peta Jalan: Menyusun Roadmap Wakaf Provinsi Riau 2025-2045 sebagai panduan jangka panjang.
-
Kemitraan Investasi: Memastikan dana wakaf diinvestasikan pada sektor yang aman dan sesuai syariah.
Salah satu kunci keberhasilan Riau adalah dukungan kuat dari pemerintah daerah. Inisiatif “Gerakan Riau Berwakaf” yang menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN) telah mendorong peningkatan pengumpulan wakaf uang secara signifikan, menjadikan Riau sebagai salah satu daerah dengan pencapaian tertinggi di tingkat nasional. Untuk mempermudah partisipasi, BWI Riau telah menggandeng 19 LKS-PWU, termasuk BRK Syariah.
Fokus Jelas: Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Ekonomi
Dana wakaf produktif yang terkumpul akan diarahkan untuk membiayai sektor-sektor yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Tiga sektor utama yang menjadi prioritas adalah:
-
Pendidikan: Pembangunan sekolah, pesantren, dan fasilitas pendidikan vokasi.
-
Kesehatan: Dukungan operasional atau pembangunan fasilitas kesehatan.
-
Pemberdayaan Ekonomi: Pengembangan UMKM dan investasi di sektor pertanian modern.
Melalui Sinergi Wakaf Riau yang solid, gerakan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada pengumpulan dana. Lebih dari itu, tujuannya adalah menciptakan model pengelolaan wakaf yang profesional dan berdampak masif, sekaligus memperkuat posisi Riau sebagai sentra ekonomi syariah terdepan di Sumatera.