Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI) menggelar Musyawarah Nasional yang ke -1 dengan mengusung mengusung semangat “Nazhir Berdaya”, di Jakarta Pada Sabtu (30/08/2025).
Dalam kesempatan itu, Presiden ANI, Imam Nur Azis, menekankan bahwa Munas tahun ini mengusung semangat Nazhir BERDAYA”.
“Nazhir Berdaya bukan hanya tentang kita yang kuat, tetapi tentang kita yang mampu memperkuat. Bukan sekadar mengelola aset, tetapi menggerakkan perubahan. Dengan kekuatan berjamaah, kita bisa menjadikan wakaf sebagai instrumen pembangunan yang nyata dampaknya bagi pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat,” ungkap Imam.
Imam menjelaskan, konsep berdaya merefleksikan dua hal: BER berarti berjamaah, bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi, sementara daya mencakup daya juang, daya cipta, daya kreasi, dan daya kelola yang profesional dan akuntabel.
Dengan sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan para nazhir di lapangan, Munas ANI diharapkan dapat menjadi tonggak kebangkitan wakaf nasional yang lebih produktif, transparan, dan berdampak.
Forum dua tahunan ini mempertemukan ratusan nazhir dari seluruh Indonesia, tokoh wakaf nasional, akademisi, serta mitra strategis memperkuat peran wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial dan ekonomi umat.